Fakultas Psikologi UST

Dosen Psikologi UST Raih SWS Award 2020

Yogyakarta-Dosen Fakultas Psikologi UST, Ryan Sugiarto, meraih Sarlito Wirawan Sawwono (SWS) Award 2020. SWS Proses seleksi yang dimulai awal tahun ini menunculkan 5 nominator yang berasal dari berbagai kampus psikologi di Indonesia. Kelima nominator tersebut adalah Any Rufaedah dari UNUSIA Jakarta, Dr. Retha Arjadi, Fakutlas Psikologi UNIKA Atmajaya Jakarta, Adrian Lien Ph.D Postdoctoral Fellow University of Macau, Indro Adinugroho Fakutlas Psikologi UNIKA Atmajaya Jakarta, dan Ryan Sugiarto, Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta. Ajang tahunan ini diselenggarakan oleh Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN) dan Universitas Mercubuana Jakarta, Universitas Bunda Mulia Jakarta, Universitas Bhayangkara Jakarta, Universitas dan Uhamka Jakarta.

                “Mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia maka rasanya kurang pantas untuk melakukan selebrasi karena akan menunjukkan rendahnya empati terhadap lingkungan. Setelah melalui proses diskusi, kami bermaksud mengubah format acara SWS Award tahun ini menjadi apresiasi yang bertujuan untuk memberi sumbangan pada bangsa Indonesia dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Adapun format acaranya adalah KPIN mengundang para nominator terbaik SWS Award 2020 untuk menyampaikan ceramah singkat praktis (15-20 menit) yang akan ditayangkan dalam kegiatan webinar KPIN . Ceramah tersebut rencananya juga akan di upload dalam channel KPIN agar bermanfaat dalam jangka panjang dan bisa diakses lebih luas,” rilis panitia SWS Award 27 April 2020. Tahun sebelumnya penyerahan SWS Award 2019 dilakukan di  Universitas Sumatera Utara.

                Penerima SWS Award tahun 2020 yang diumumkan  20 Mei 2020 ini diraih oleh adalah Ryan Sugiarto dari UST dan Any Rufaedah dari UNUSIA Jakarta. Pengumuman ini didahului dengan Webinar yang diselenggarakan sabtu, 16 Mei 2020 melalui aplikasi Gotomeeting. Dalam kesempatan itu Ryan Sugiarto menyampaikan Nominator Speech dengan judul Dekolonisasi Psikologi: Pencari ruang produksi pengetahuan dari sistemn nalar lokas. (Link: https://www.youtube.com/watch?v=wKf8curmuX0&feature=share&fbclid=IwAR3d_sPvOnvCYFgPAQ4QzUfDleLCT8u0r5AW4jSgrQX0KbWbquiRQAJSJbs)

                “Sebuah penghormatan yang besar bagi saya secara pribadi dan tentu bagi Fakutlas Psikologi UST. Dan semoga langkah ini mampu menguatkan Fakutlas Psikologi UST untuk turut berbicara didalam ruang-ruang pemikiran psikologi di Indonesia,” tutur Ryan Sugiarto.

                Kerja panjang tentang psikologi nusantara itu diberi penhargaan yang setimpat. Ryan Sugiarto adalah penulis buku Psikologi raos: Santifikasi Kawruh Jwia Suryomentaram, yang sejak 2013 memiki konsentrasi pada upaya merumuskan pengetahuan psikologi yang berbasis pada kebudayaan dan peradaban Indonesia. Sejah tahun itu, ia aktif dalam upaya mensaintifikasi Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryomentaram sebagai sebuah tawaran untuk menumbuhkan teori ilmu psikologi yang bersumber dari kebudayaan Nusantara. Menjadi koordinator dan anggota dewan kurikulum Sekolah Kawruh Jiwa Suryomentaram, Fakultas Psikologi UGM (2013-2016). Menulis buku dan jurnal tentang kawruh jiwa sebagai bagian dari tugas dan tanggungjawab intelektual untuk merumuskan teori dan praksisnya.  Menginisiasi dan menyelenggarakan festival kawruh jiwa yang bekerjsama dengan Dinas Kebudayaan Propinsi DIY (205).  Mendorong masukkan kawruh jiwa KI Ageng Suryomentaram dan Ajaran Tamansiswa Ki Hadjar Dewantara, dalam kurikulum dan mata kuliah psikologi di Fakultas Psikologi UST. Menginisiasi Dewa Kawruh di Balong, Bantul. Saat ini secara rutin, setiap malam selasa kliwon, mengisi dan memfasiltiasi forum Junggringan kawruh jiwa di Kampoeng Mataraman, Desa Panggungharjo, Bantul Yogyakarta, dengan peserta dari berbagai kalangan di Yogyakarta.

                “Tentu saja ini langkah awal yang harus terus-menerus ditumbuhkan dan didorong untuk mencapai kemandirian ilmu pengetahuan, agar kita tidak terus-menerus menjadi bangsa konsumen bagi ilmu pengetahuan, khususnya psikologi,” Tambahnya.

                SWS Award adalah ajang untuk memberikan apresiasi bagi ilmuwan muda di bawah usia 40. SWS award juga bertujuan untuk membuka pandangan banyak orang tentang prestasi luar biasa ilmuan muda psikologi. Harapannya, hal ini juga dapat membuka jalan karier ilmuwan muda sehingga memberikan manfaat luar biasa bagi institusi pendidikan di Indonesia.  

                “Semoga SWS Award bisa terus memacu para peneliti muda berkarya bagi Indonesia dan memicu tumbuhnya peneliti-peneliti muda handal lainnya,” ungkap Ketua KPIN saat membuka Webinar KPIN 2020.[]